Minggu, 29 Oktober 2017

Wajar Saja Keputusan Pelatih

Namun karena merebaknya rumor - rumor tidak jelas mengenai hal tersebut, pihak Ajax akhirnya menjual Zlatan Ibrahimovic dan raksasa Italia, Juventus bersedia menampung jasa pemain sepakbola muda berbakat asal Swedia tersebut pada tanggal tiga puluh satu bulan Agustus ketiak jendela transfer pemain sudah hampir berakhir. Kepindahannya dari Ajax ke Juventus agaknya membenarkan berita sepak bola indonesia bahwa Zlatan Ibrahimovic sengaja melanggar mantan rekannya di Ajax Rafael van der Vaart hingga meneer Belanda tersebut hingga harus dilanda cedera panjang serta naik ke meja operasi diidolakan oleh generasi seterusnya.

Pada posisi ini, Zlatan Ibrahimovic bermain dengan peranan yang lebih banyak pada pembangunan serangan Juventus terutama ia sering sekali dijadikan target player alias seorang pemain sepakbola yang lebih sering memberikan asis alias umpan berbuah gol kepada rekan setimnya yang kala itu adalah David Trezeguet yang ada di posisi penyerang tunggal. Namun di sisi lain juga penempatan Zlatan Ibrahimovic di posisi ini membuat gelontoran umpannya semakin meningkat. Hal ini wajar mengingat memang itulah peran yang harus ia jalankan bersama Juventus kala itu.



Pelatih klub kaya raya asal London, Inggris bernama Arsene Wenger pernah mencoba membujuk seorang Zlatan Ibrahimovic muda untuk bergabung dengan Arsenal kala itu dan disaat yang bersamaan, Leo Beenhakker yang merupakan direktur teknik klub raksasa asal Belanda, Ajax Amsterdam juga mengungkapkan ketertarikannya kepada seorang Zlatan Ibrahimovic kala itu. Kedua nama tersebut merupakan nama besar di panggung sepakbola kancah Eropa dan juga dunia dimana kedua tim itu memiliki sejarah panjang dan juga terkenal sering memenangi berbagai macam trofi setiap musimnya seorang penyerang tidak memudar.

Akan tetapi pada akhirnya berita bola dunia tersebut sebenarnya hanyalah merupakan sebuah hoax atau berita bohong yang dibuat - buat dan diciptakan oleh agennya, Mino Raiola yang bertujuan untuk membuat nama seorang Zlatan Ibrahimovic semakin terkenal dan secara otomatis meningkatkan harga pasar pemain kelahiran Malmo, Swedia tersebut. Memang tidak jarang seorang agen menyebarkan kabar yang tidak benar guna meraup untung bagi dirinya karena seorang agen mendapatkan beberapa persen potongan dari seorang pemain, dan inilah yang menjadi dasar mereka melakukan hal tersebut.



Di Ajax Amsterdam, Zlatan Ibrahimovic hanya mendapatkan sedikit sekali jam terbang mengolah si kulit bundar di atas lapangan hijau dibawah kepelatihan Co Adriaanse. Mungkin seorang pemain kelahiran Malmo, Swedia tersebut kala itu masih dianggap remeh oleh sang pelatih Ajax, Co Adriaanse karena memang usianya yang kala itu masih sangat muda alias sembilan belas tahun dan dibandingkan dengan para punggawa Ajax lainnya yang selain berusia lebih tua, mereka juga memiliki segudang pengalaman bermain sepakbola sehingga wajar saja keputusan pelatih berita bola yang satu ini kala itu.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar