Senin, 18 Desember 2017

Patrice Evra Sangatlah Disegani

Pada tahun seribu sembilan ratus sembilan puluh tujuh silam, Patrice Evra sempat diuji coba kemampuannya bermain berita sepak bola indonesia dengan klub sepakbola profesional dan juga hebat di Perancis sana, yakni Paris Saint Germain. Klub sepakbola besar memang sering sekali mengadakan tes ujicoba terbuka gratis bagi siapapun yang ingin menjajal kebolehan mereka masing - masing lantaran tidaklah mudah untuk masuk ke tim sekelas Paris Saint Germain, yang baru saja memboyong seorang Neymar Junior dari Barcelona dengan harga sebesar dua ratus dua puluh dua juta Euro atau kurang lebih tiga triliun Rupiah dari pemain inti mereka.

Selain itu, Patrice Evra juga sudah tiga kali diberikan kehormatan sebagai salah satu sebelas pemain sepakbola terbaik yang merumput di liga primer inggris dan masuk ke tim terbaik setiap setahun sekali selama tiga kesempatan yang berbeda. Pengakuan ini membuktikan betapa berharganya sosok Patrice Evra bagi pesepakbolaan Inggris dan juga Perancis maupun dunia, karena posisi bek sayap entah itu kiri atau kanan merupakan posisi yang sama sekali tidak mudah untuk dijalankan mengingat mereka harus menyerang dan juga bertahan, terutama berlari disisi lapangan guna membantu penyerang mencetak gol.



Berikutnya pada tahun dua ribu dua, Patrice Evra pindah ke AS Monaco yang juga berkutat di Ligue 1 Perancis, dimana di klub berita bola yang satu ini pemain sepakbola dengan tinggi badan seratus tujuh puluh empat sentimeter tersebut berkontribusi cukup banyak dan membantu AS Monaco menjuarai pergelaran piala Coupe de la Ligue ditahun dua ribu tiga selanjutnya. Saat itu, persaingan di kompetisi Ligue 1 Perancis belumlah seketat sekarang dimana para raja minyak membeli tim - tim disana dan mendatangkan berbagai macam pemain sepakbola yang sangat mahir walau harganya juga selangit klub terkuat di kroasia.

Terakhir adalah penghargaan sebagai pencetak gol terindah dalam pergelaran liga champions Eropa musim sepakbola tahun dua ribu enam belas hingga dua ribu tujuh belas yang diselenggarakan oleh UEFA selaku asosiasi yang membawahi seluruh organisasi sepakbola di Eropa. Kala itu, Mario Mandzukic berhasil menggelontorkan gol indah melalui tendangan setengah salto kala membela Juventus berhadapan melawan Real Madrid dipartai puncak turnamen sepakbola antarklub di Eropa yang paling bergengsi tersebut, dan bisa dibilang ini merupakan penghargaan paling sulit yang telah dimenangkannya.



Pada awalnya, Patrice Evra bukanlah seorang pemain bertahan alias bek kiri seperti sekarang ini, namun seorang penyerang berita bola dunia. Pergantian posisi dalam awal karir seorang pemain sepakbola memang bukanlah hal yang langka atau bahkan mustahil terjadi lantaran setiap orang kadang akan menemukan peranan yang ia rasa cocok untuk dirinya ketika ia mengenal lebih jauh lagi mengenai olahraga satu ini. Begitu juga dengan mantan punggawa manchester United selama delapan tahun ini, dan sebagai bek kiri Patrice Evra sangatlah disegani baik oleh kawan maupun terutama lawannya yang menghadang.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar