Rabu, 30 Agustus 2017

Trofi Pertama Dari Sekian Banyak

Fernando Torres juga sempat mendapatkan berbagai macam kritikan pedas dari banyak pengamat berita bola lantaran pemain sepakbola yang pernah mengenyam pendidikan olahraga mengolah si kulit bundar bersama akademi muda Atletico Madrid semasa kecilnya ini menolak untuk berjabat tangan dengan pelatih tim nasional Spanyol saat itu, Luis Aragones setelah dirinya digantikan dengan pemain lain pada pertandingan melawan Rusia dibabak grup piala Eropa tahun dua ribu delapan. Hal tersebut sangatlah tidak terpuji lantaran seorang pesepakbola harus selalu menunjukkan rasa sportivitas kepada kawan dan lawan sekaligus menghentikan langkah matador.

Akan tetapi Fernando Torres membela dirinya dan menolak kabar para media berita bola dunia yang memberitakan bahwa dirinya sedang mengalami pertengkaran dengan sang pelatih tim nasional Spanyol kala itu, Luis Aragones dan pemain sepakbola yang lahir tanggal dua puluh bulan Maret tahun seribu sembilan ratus delapan puluh empat ini mengaku bahwa sebenarnya dirinya kesal dengan dirinya sendiri yang saat itu entah kenapa tidak bisa bermain mengolah si kulit bundar sebagus biasanya. Memang sudah bukan rahasia lagi bahwa media akan menulis judul yang dikira menarik bagi pembaca.


Selanjutnya, Fernando Torres berhasil menggelontorkan gol pertamanya pada pergelaran piala Eropa tahun dua ribu delapan kala itu ketika tim nasional Spanyol mengalahkan Swedia yang diperkuat oleh Zlatan Ibrahimovic dengan skor dua satu. Tidaklah mudah untuk mengalahkan Swedua waktu itu karena walaupun mereka tidak begitu memiliki amunisi pemain berita bola indonesia yang mapan layaknya Spanyol namun taktik yang jitu ditambah semangant tidak mau kalah para pemainnya, Zlatan Ibrahimovic mampu menghadirkan kesulitan yang berarti bagi tim matador walau harus kalah.

Berikutnya, Fernando Torres juga berhasil menjadi faktor penentu kemenangan tim nasional Spanyol ketika berhadapan melawan raksasa Eropa lain, Jerman. Saat itu, pemain sepakbola yang pernah membela Liverpool, Chelsea, dan AC Milan ini berhasil mencetak gol semata wayang kedalam gawang yang dijaga oleh Manuel Neuer serta membawa negaranya menang dengan skor satu kosong. Selain itu Fernando Torres juga berhasil menjadi man of the match alias pemain terbaik pada pertandingan final yang sarat gengsi dan sejarah tersebut yang berisikan para pesepakbola terbaik dunia menjadi pukulan yang amat telak.

Menanggapi performanya yang menawan kala itu, Fernando Torres mengatakan bahwa kejadian tersebut bagaikan mimpi yang menjadi kenyataan lantaran dirinya tidak hanya mampu menjadi pahlawan tim nasional Spanyol namun juga mengantarkan negaranya memenangi kejuaraan Eropa. Fernando Torres juga menambahkan gelar ini hampir sama besarnya dengan piala dunia dan pemain sepakbola dengan tinggi badan seratus delapan puluh enam sentimeter ini juga berharap bahwa trofi tersebut merupakan trofi pertama dari sekian banyak kemenangan lagi yang akan didapatkan olehnya bersama tim nasional Spanyol.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar