Jumat, 29 September 2017

Tidak Pernah Menelan Kekalahan

Pada tanggal empat belas bulan Desember tahun dua ribu empat belas, patrice evra mampu menggelontorkan gol pertamanya bagi Juventus. Saat itu, pemain sepakbola yang lahir tanggal lima belas bulan mei tahun seribu sembilan ratus delapan puluh satu silam ini membuka keunggulan si nyonya tua alias La Vecchia Signora dengan skor satu kosong sebelum pada akhirnya tim tamu Sampdoria mampu mengakhiri laga berita bola itu dengan skor akhir satu sama. Sampdoria sendiri bukanlah tim yang hebat melainkan hanya semenjana saja namun terkadang mereka juga mampu menyulitkan raksasa Serie A Italia terlibat permasalahan dengan liverpool.

Selanjutnya pada tanggal enam bulan Juni tahun dua ribu lima belas, Patrice Evra mampu turun dari menit pertama sebagai starter berita bola indonesia ketika memperkuat Juventus menghadapi Barcelona pada pergelaran final piala liga champions Eropa UEFA tahun dua ribu lima belas. Pada laga yang digelar di Olympiastadion, Berlin, Jerman itu, Barcelona yang sedang on fire mampu menggilas habis Juventus dengan skor tiga satu sekaligus melengkapi trebel alias raihan tiga gelar bergengsi mereka pada musim itu. Juventus sendiri juga tinggal selangkah lagi memenangkan trebel tapi ada daya Lionel Messi dan kawan - kawan terlalu tangguh.



Partai tersebut juga merupakan laga final liga champions Eropa kelima yang dihadiri oleh pemain sepakbola dengan tinggi badan seratus tujuh puluh empat sentimeter ini, dan kekalahan tersebut menjadikan seorang Patrice Evra sebagai pemain sepakbola pertama yang menelan empat kekalahan dipertandingan pamungkas paling bergengsi antarklub berita sepak bola indonesia itu. Prestasi seperti ini sebenarnya ada baik dan ada buruknya juga, dimana capaian ini menunjukkan bahwa seorang Patrice Evra vital perannya bagi sebuah klub tapi disaat yang bersamaan, ia seperti menjadi pembawa sial kerap konsisten dari satu.

Kemudian di tanggal dua puluh lima bulan November tahun dua ribu lima belas, pemain sepakbola yang lahir di Senegal namun memiliki kewarganegaraan Perancis ini mampu tampil memperkuat Juventus ketika tim tuan rumah tersebut menghempaskan manchester city dengan skor akhir satu kosong. Prestasi ini sekaligus menjadikan Patrice Evra sebagai pemain sepakbola asal Perancis kedua yang mampu menorehkan pencapaian seperti itu setelah Thierry Henry sempat melakukannya dulu ketika masih mengenakan seragam Arsenal dan juga Barcelona sebelum hijrah ke New York Red Bulls di Amerika Serikat.



Patrice Evra sendiri kemudian mampu menggelontorkan satu buah gol pada pertandingan terakhir yang dijalani Juventus pada pergelaran Serie A Italia musim sepakbola tahun dua ribu lima belas hingga dua ribu enam belas tanggal empat belas bulan Mei atau satu hari sebelum ulang tahunnya. Kala itu, Patrice Evra membantu Si Nyonya Tua atau La Vecchia Signora mampu menang besar atas Sampdoria dengan skor akhir lima kosong. Kemenangan ini juga sekaligus menekankan hegemoni serta dominasi Juventus di kandang sendiri, karena mereka tercatat tidak pernah menelan kekalahan di Juventus Arena selama berlaga di kompetisi domestik.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar